Langsung ke konten utama

Dibelakang Hijrah #2

#PART 2

Berlanjut ke tahap berikutnya, yakni anak kecil mengakui bahwa bintang itu ternyata lebih besar dari dunia yang kita pijak. Aku melangkah ke tahap berikutnya yaitu belajar mencari jati diriku sebagai orang islam. Berawal aku masuk SMA kelas satu, Alhamdulillah diriku sedikit demi sedikit bisa berubah,perubahan yang aku alami saat itu adalah sholat 5 waktu, aku tersadar dari gelapnya dunia yang selalu merangkulku membuat aku menjadi jauh dari-Nya. kebaikan atu perintah itu bisa aku laksanakan sedikit demi sedikit, perlahan tapi belajar untuk istiqomah. 5 waktu, sholat duha, 1 minggu sekali sholat malam, tidak lupa untuk berdzikir. semakin hari dengan melaksanakan perintah-Nya tanpa sadar ahklaqku mulai berubah, yang dulu bersikap kasar sekarang lembut, sopan terhadap siapa saja, tanpa memandang status sosial. Inilah PROSES , yakin tidak yakin pada dasarnya ibi adalah hakikatnya dari Allah. Akan tetapi orang yang ingin berubah tidak akan lepas dari ujian hidup apa lagi masih hidup, iya !!! aku merasakan ujian tersebut,aku sama sekali tidak mempunyai teman !! Teman-temanku jauh dariku. menjadi orang yang dulunya selalu mendekati duniawiah dan berbeda ketika kita ingin berubah dengan meninggalkan dunia sedikit demi sedikit dan mendekat dengan akhirat yakni kehidupan yang sesungguhnya. Tapi tidak apa-apa memang semua butuh sebuah proses dan berani untuk berubah. pengalamanku saat ingin berubah dengan meninggalkan duniawiah sangatlah susah,yakin susah untuk dipraktekan,banyak sekali orang-orang yangingin berubah akan tetapi hanya sekedar dimulut saja, prakteknya NOL !!! sulit sekali jika ingin sadar dari gelapnya dunia, akan tetapi jika selalu bersungguh sungguh pasti Allah akan memberikan kita jalan kemudahan. kesulitanku saat ingin hengkang dari dunia kelam yaitu meninggalkan sesuatu yang salah dan selalu kita lakukan atau kebiasaan seorang pendosa itu sangat sulit untuk di tinggalkan, percayalah kalian juga mengalami hal seperti itu.
Ketika itu aku bertemu dengan seorang guru agama di SMA ku. oke aku menilai orangnya baik, sholeh, baik ahklaqnya, pokoknya dimataku saat pertama itu dia kategori orang sholeh, setelah berkenalan dengannya oke aku memutuskan untuk menjadi muridnya dan berproses dengannya untuk menimbal ilmu agama,langkah awalku untuk mencari jati diri. saat itu kami selalu rutin mengaji seperti biasa orang-orang NU lakukan, aku belajar tahlilan, berziarah ke makam-makam,berdzikir, hanya itu dan sesekali mendapat penjelasan tentang agama dengan beliau. Disinilah aku mulai merasakan iri terhadap para remaja yang lain, ketika malam minggu para remaja keluar untuk bersenang-senang, bergandengan dengan lawan jenis, mengumbar cinta, akan tetpi aku disini malam minggu malahan pergi ngaji kerumah beliau. Biasanya terlebih dahulu kita ziarah ke makam sunan kudus setelah itu kita ngaji, berdzikir sampai tengah malam. hanya itu dan itu yang aku dapat. aku mulaijenuh dengan cara atau model proses seperti ini, aku merasa tidak ada yang berubah dalam diriku, oke aku akui, aku mulai bosan dengan hal ini selalu malam minggu berdzikir tapi ujungn-ujungnya ngantuk jadi tidak berfokus untuk menginggat Allah, padahal waktu itu aku tidak befikir bahwa berdzikir untuk menginggat Allah,hanya kata kata saja yang terucap lewat mulut tanpa merasakan apa-apa hati ini.
setelah berproses 1 tahun kurang lebih dengannya akupun diperkenalkan dengan seseorang yang pintar atau kasaranya adalah dukun, jauh mengenal kata dukun aku mengenal dia adalah seseorang yang pintar akan hal ghaib ya bisa disebut dengan orang pintar juga kalau di daerahku. Oke !! aku memutuskan juga untuk belajar darinya, karena aku mempunyai tekat yang sungguh untuk mencari sebuah kebenaran maka dari itu aku berani memutuskan tanpa pikir panjang masalah benar atau tidaknya tau dan tidaknya.setelah mengenalnya banyak sekali ilmu yang aku dapat darinya tapi bukan ilmu agama melaikan ilmu dukun pada hakikatnya, iya oke untuk saat ini memang aku mengetahui hal itu sangat sangatlah salah dan dosa besar akan tetapi untuk dulu aku membenarkannya. Sering kita pergi ke pantai selatan memberikan sesajen sesajen yang tak jelas kejelasannya untuk apa dan aku tidak tahu dan sok sok'an mengetahui hal tersebut. singkat cerita, jadi, ketik aku mempunyai masalah apa-apa aku adukan ke dukun tersebut namanya pak Nor, ketika sudah aku jelaskan permasalahan demi permasalahan lalu dia memanggil ratu kidul atau jin lainnya untuk memberikan solusi dan jalan keluar, waktu itu iya kita sholat menyembah Allah akan tetapi kita melenceng jauh dan meminta kepada selain Allah yaitu JIN. aku pun dulu membenarkan hal itu dan ketika orang lain menyalahkan akan hal yang aku lakukan itu aku tetap ngotot bahwa hal yang ku lakukan ini adalah kebenaran. setelah seringnya melakukan aktivitas itu, suatu hari pak nor kecelakaan dan aku dikabari oleh keluarganya, langsung aku kesana dan benar dia terbaring seperti setengah mati, dia tidak mengenaliku dan keluarganya, langsung aku panik dan entah tidak tau mau meminta pertolongan kepada siapa.
ceritanya pak Nor waktu itu dia di kebun yang banyak sekali pohon bambunya dan dia bilang "iki donyoku nek ora tak tebang mengko peteng,aku gak urusan ra wedi karo sing jogo ken !!" dengan lantang dia mengatakan itu seketika mau dia tebas DDDDIIIAAARRRR!!!! langsung bambu itu mengenai dagu dari bawah ke atas mengenai sebagian bibir lalu sobek setengah bibirnya, kaca matanya pecah. setelah berpikir pikir panjang aku menelfon omku namanya Nur Rahim sering di panggil Omndo, langsung aku telfon aku meminta tolong padanya bla bla bla dan akhirnya dia mau, setelah dia datang aku memanggil sesosok jin yang pada dasarnya aku gabisa dan saat itu juga aku pura-pura bisa dan omku mengetahui hal tersebut, dan betapa GOBLOKNYA aku saat itu, hahahahahalucu juga jika diingat-ingat perjalananku untuk mencari kebenaran. Omku meminta segelas air lalu dibacakan doa dan di minumkan kepada Pak Nor dan hasilnya gila, sangat-sangat gila ini melebihi medis bro seketika lansgung sembuh.
Ini adalah salah satu dari ceritaku tentang dibelakang hijrah,ketika mencari jati diriku sebagai seorang islam saat ini aku mengakui hal tersebut sangatlah dosa besar, aku aku menyesal, banyak sekali orang-orang yang tidak bersalah tanpa sadar aku mengajaknya untuk masuk neraka, ini akan menjadi pengalaman dalam hidupku, aku yakin kalian diluar sana pasti juga memiliki jalan atau tahapan yang sama denganku walupan berbeda masalahnya akan tetapi inilah, inilah ujian dan rintangan jika seorang ingin berusaha menjadi benar di jalan-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dibelakang Hijrah #1

DIBELAKANG HIJRAH  Aku mengakui tentang adanya KEBENARAN, karena aku sedang melakukan hal yang jauh dari kebenaran. dibutakan dengan sekitar (dunia), yaitu kehidupan semu yang sangat sangat sementara adanya. disini aku bercerita tentang diriku yang dulu sebelum aku sekarang, adalah "dibelakang hijrah". dibalik hijrahnya diriku ini ada sebuah kata proses yang memaksaku untuk melewatinya. ada tahapan yang aku lewati, mungkin bukan hanya diriku, aku yakin kalian juga mengalaminya. pertama aku mengibaratkan pengetahuan anak kecil tentang bintang. Oke !! anak kecil belum dewasa, belum bisa memilih mana yang benar dan mana yang salah, anak kecil berpikiran bahwa, bintang itu ternyata kecil !! Inilah pemikiranku dulu tentang hakikta kehidupan. Dengan sangat-sangat tidak tahu dan tidak ingin tahu pula ! tentang kebenaran yang sesungguhnya. Dulu hanya dosa saja yang aku kantongi setiap harinya, karena apa ? kewajiban, perintahpun tidak aku laksanakan sebagai seorang islam. Ji